BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manajemen adalah Aktifitas yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan kepemimpinan, serta
pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya yang dimiliki suatu organisasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proyek merupakan suatu kegiatan
sementara yang dilakukan atau yang berlangsung dalam waktu terbatas dengan
alokasi sumber daya tertentu dan dimaksusdkan untuk menghasilkan produk (deliverable) yang kriterianya telah digariskan
dengan jelas.
Semakin maju peradaban manusia, semakin semakin canggih dan kompleks proyek yang dikerjakan dengan melibatkan pengguna sumber daya dalam bentuk tenaga manusia, material dan dana yang jumlahnya bertambah besar. Diiringi pula dengan semakin ketat kompetisi penyelenggaraan proyek untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga dibutuhkan cara pengelolaan, metoda serta teknik yang paling baik sehingga penggunaan sumber daya benar-benar efektif dan efisien sehingga dibutuhkan manajemen proyek.
Sebelum seorang manajer proyek dapat
melangkah lebih jauh dalam konsep kerja manajemen proyek, syarat utama yang
harus dijalankan adalah menetapkan keberadaan proyek sesuai dengan proses
kelahiran proyek atau Genesis Proyek
tersebut.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
permasalahan yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1)
Apa itu
Genesis Proyek ?
2)
Bagaimana
konsep kerja manajemen proyek ?
3)
Bagaimana
proses kelahiran proyek ?
4)
Bagaimana
Fase-fase Proyek dalam Genesis Proyek?
1.3. Batasan Masalah
Agar permasalahan yang yang
dikaji lebih terarah dan mendalam, maka masalah yang dibahas adalah :
1)
Konsep
Kerja Manajemen Proyek
2)
Proses
Kelahiran Proyek
3)
Fase
Proyek
4)
Studi
Kasus Proyek
1.4. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang
Genesis Proyek dan Perkembangan Manajemen Proyek di era saat ini. Selain itu
makalah ini juga ditulis guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek.
1.5. Manfaat
Manfaat dari Penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1) Memberikan informasi kepada pembaca tentang
Genesis Proyek dan Perkembangan Manajemen Proyek di era saat ini.
2) Mengetahui
Konsep Kerja Manajemen Proyek.
3) Mengetahui tentang proses kelahiran proyek
(Genesis Proyek).
4) Mengetahui tentang Fase
Proyek
1.6. Sistematika Penulisan
Untuk sistematika penulisan
dalam makalah ini, penyusun mengacu pada pedoman makalah yang disusun dengan
ketentuan sebagai berikut.
BAB I Pendahuluan
Pada bab I berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat,
tinjauan pustaka dan
sistematika penulisan.
BAB II Pembahasan
Bab ini berisikan pembahasan mengenai judul makalah yang telah penyusun angkat, yaitu “Genesis Proyek”.
BAB IV Penutup
Pada bab IV ini
berisi kesimpulan dan saran, yaitu kesimpulan topik yang telah dibahas
pada bab pembahasan yang memuat secara singkat dan jelas tentang hasil pengamatan dan penelitian. Apabila
diperlukan, saran digunakan untuk menyampaikan masalah yang memungkinkan untuk penelitian
lebih lanjut
yang ditujukan kepada
mahasiswa berikutnya yang akan mengangkat topik yang sama.
Daftar Pustaka
Berisi seluruh
sumber yang digunakan dalam pembuatan makalah. Daftar pustaka dapat berupa
buku, surat kabar, majalah, informasi dari internet dan lain-lain.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1.
Konsep Kerja Manajemen Proyek
Di ruang lingkup manajemen
proyek terdapat beberapa bagian penyusunan konsep kerja atau frameworks yang berguna sebagai
pemahaman konsep manajemen proyek secara keseluruhan. Bagian-bagian tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Manajemen Integrasi
di Dalam Proyek
Manajemen Integrasi Proyek adalah komponen
terpenting yang mengatur berbagai proses dan aktivitas manajemen proyek.
b. Manajemen Ruang
Lingkup Proyek
Ruang Lingkup Proyek adalah panduan semua
pekerjaan yang dikerjakan dalam rancangan untuk menghasilkan produk proyek
sesuai keinginan client.
c. Manajemen Waktu
Proyek
Manajemen Waktu Proyek adalah tahapan
dalam proses yang dilakukan selama berjalannya proyek berkaitan dengan penjaminan
agar proyek memperhatikan biaya sesuai dengan anggaran dan proyek selesai tepat
waktu.
d. Manajemen Biaya
Proyek
Manajemen Biaya Proyek adalah kegiatan
yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa proyek tersebut dapat diselesaikan
sesuai anggaran yang telah disetujui.
e. Manajemen Kualitas
Proyek
Manajemen Kualitas Proyek adalah prosedur
yang dilakukan untuk menjamin proyek agar memenuhi keperluan mengenai kualitas
yang telah disepakati.
f. Manajemen SDM Proyek
Manajemen SDM dalam proyek adalah proses
mengkoordinasikan orang-orang yang terlibat dalam pembuatan proyek, sehingga potesi
yang dimiliki orang tersebut dapat dimaksimalkan.
g. Manajemen Komunikasi
dalam Proyek
Manajemen Komunikasi proyek adalah
keahlian yang wajib dimiliki oleh manajer proyek yang bertujuan agar adanya
jaminan informasi yang tepat waktu mengenai proyek, dibuat dengan tepat,
dikumpulkan, dibagikan, disimpan dan diatur dengan tepat pula.
h. Manajemen Risiko dalam
Proyek
Manajemen Risiko proyek adalah proses
mempelajari masalah yang mungkin terjadi, mengaudit bagaimana risiko yang akan mempengaruhi
keberhasilan proyek dan penanganan
risiko tersebut.
i.
Manajemen Procurement
Manajemen Procurement adalah proses
menegelola untuk memperoleh barang atau jasa yang merupakan bagian dari mata
rantai suatu sistem produksi.
Adanya konsep kerja dalam
beberapa bagian diharapkan terciptanya suatu kerja sama antara bagian yang satu
dengan bagian lainnya. Dalam suatu keberhasilan proyek adanya faktor-faktor
yang menentukan keberhasilan proyek IT dan juga terdapat beberapa halangan yang
ada pada proyek IT.
2.2.
Proses Kelahiran Proyek
Seorang manajer proyek yang
akan memahami lebih lanjut dalam konsep kerja manajemen proyek, syarat pertama
yang harus dilakukan adalah menyetujui keberadaan proyek sesuai dengan proses kejadian
proyek tersebut. Sebuah proyek dapat dijalankan dengan adanya berbagai hal
seperti berikut :
a. Tugas dari atasan
b. Stakeholders, yaitu suatu istilah untuk pihak-pihak yang
menunjukkan perhatiaannya pada kelangsungan sebuah proyek.
c. Permintaan dari client
d. Inisiatif pelaksana
e. Kepentingan bisnis
f. Tuntutan pasar
Masalah yang mungkin terjadi::
a.
Tidak jelas (tujuan, sarana, waktu, biaya)
b. Hanya mengikuti trend
teknologi
Pada pihak clien
biasanya hanya mengikuti trend teknologi yang ada tanpa memahami arti sebenarnya
dari teknologi tersebut. Client hanya
mengharapkan keuntungan dari kemajuan teknologi. Dan inilah tugas terberat dari
seorang manajer proyek, yaitu harus mampu menyelesaikan proyek tepat waktu
sesuai keinginan dari client..
2.2.1. Project Charter
Project Charter
adalah dokumen yang digunakan untuk memulai proyek. Dokumen project charter
berisi mengenai informasi yang mencakup penjelasan ringkas dari sebuah proyek
yang akan dijalankan. Dokumen ini berisi elemen-elemen sebagai berikut:
a. Nama proyek
b. Sponsor untuk proyek
dan kontak informasi
c. Manager proyek dan
kontak informasi
d. Tujuan proyek
e. Penjelasan awal mula
proyek
f. Hasil akhir yang dapat
disampaikan dari fase-fase dalam proyek
g. Strategi global dalam
pelaksanaan proyek
h. Perhitungan waktu
kasar
i.
Sarana dan prasarana serta sumberdaya proyek,
biaya (kasar), staff, stakeholders.
2.2.2. Kegunaan Project Charter
Project charter
ini berguna sebagai:
a. Pendefinisian awal
proyek secara jelas
b. Mengenali
atribut-atribut suatu proye;
c. Identifikasi
autoritas suatu proyek (sponsor, manajer, anggota utama tim kerja)
d. Peran kerja
orang-orang utama yang terlibat dan kontak informasinya
e. Pondasi yang menopang
jalannya proyek (batasan awal dari visi dan misi proyek)
f. Sebuah proyek charter
akan menumbuhkan:
·
Tanggung jawab bagi manajer
·
Bekerjasama dalam suatu tim
·
Kepemilikan modal bagi sponsor
2.3.
Proyek Fase
Sebuah proyek dibagi ke dalam fase-fase
dan setiap fase menghasilkan suatu bentuk hasil nyata tertentu yang dapat digunakan
pada fase-fase berikutnya. Setiap fase ditandai dengan selesainya satu atau
lebih deliverables. Sebuah deliverable dapat dilihat dan dinilai serta diverifikasikan,
contoh: hasil studi kelayakan, desain sistem informasi, ataupun software prototip
yang dapat digunakan. Proyek fase ini penting untuk menilai performa proyek
sampai secara keseluruhan dan tahap penentuan untuk kelanjutan ke fase
berikutnya.
2.3.1. Siklus Hidup Proyek (Project Life Cycles)
Siklus hidup
proyek menggambarkan fase-fase global dalam sebuah proyek. Siklus hidup proyek
digunakan untuk:
·
Menentukan awal dan akhir dari sebuah proyek.
·
Menentukan kapan studi kelayakan dilakukan.
·
Menentukan tindakan-tindakan transisi.
·
Menentukan pekerjaan teknis apa yang harus
dilakukan pada setiap fasenya.
Pada siklus ini
proyek terbagi atas empat fase utama, yaitu:
·
Defining (genesis dan pendefinisian proyek);
·
Planning (perencanaan proyek);
·
Executing (pengimplementasian proyek);
·
Delivering (penyerahan hasil proyek kepada yang
berhak).
Sebuah
siklus hidup proyek, memiliki sifat-sifat umum seperti di bawah ini:
·
Biaya dan pengalokasian SDM rendah pada awal
proyek, tinggi pada saat eksekusi dan turun perlahan hingga akhir proyek.
·
Kemungkinan menyelesaikan proyek terendah (risiko
dan ketidakpastian terbesar) pada awal proyek dan kemungkinan sukses semakin
besar pada tahap-tahap selanjutnya.
·
Penanam modal (pemberi order) sangat berpengaruh pada awal proyek dalam hal menentukan scope, biaya dan deliverables. Disebabkan: seiring perjalanan proyek banyak hal-hal
tak terduga, perubahan-perubahan, dan perbaikan.
2.4.
Studi Kasus Project Charter
Di bawah ini diberikan sebuah
kasus tentang pengembangan dan pembangunan sebuah jaringan komputer. Dari kasus
tersebut akan dibuat sebuah project
charter sebagai langkah awal pelaksanaan proyek.
KASUS: Upgrade Jaringan Komputer
·
Jaringan komputer sebuah perusahaan (contoh: Universitas
Dian Nuswantoro) terdiri dari 350 PC memakai OS Windows 7; 10 server Windows Server 2008;
·
Manajemen perusahaan memutuskan untuk meng-upgrade OS semua PC menjadi Windows 10,
dan semua server menjadi Windows
Server 2016.
·
Nama proyek: Upgrade Sistem Operasi Menuju Windows
10 dan Windows Server 2016 dalam Lingkungan UDINUS.
·
Sponsor proyek: Rektor UDINUS, CISCO Networking.
·
Manajer proyek: Kepala NOC UDINUS.
·
Tim kerja proyek: Network Operation Center UDINUS.
·
Tujuan proyek: Semua OS PC akan di-upgrade ke Windows 10 dan Semua server akan di-upgrade ke Windows Server 2016 dimulai pada bulan Oktober 2017.
·
Kasus Bisnis:
o
Windows 7 telah digunakan selama 5 tahun terakhir
ini dalam mengelola bisnis perusahaan.
o
Namun saat ini telah ada produk baru yang memiliki
kemampuan jauh lebih baik, yaitu Windows 10.
o
Pekerjaan akan lebih produktif, terkendali, aman,
dan lebih user-friendly.
o
Berorientasi teknologi baru seperti: teknologi web-based dalam menunjang informasi di
perusahaan.
o
Menggantikan server yang ada dengan platform cloud yang ditunjang oleh
teknologi Windows Server 2016.
o
Windows Server 2016 membantu user dalam menemukan
sumberdaya dalam jaringan komputer perusahaan, meningkatkan kinerja jaringan,
dan pengamanan yang lebih memadai.
·
Hasil Proyek yang Akan Dicapai:
o
Instalasi Windows 10 pada setiap PC
o
Instalasi Windows Server 2016 pada setiap server
yang ada.
o
Seluruh instalasi akan selesai pada 20 Desember
2018.
·
Penjadwalan Kasar:
o
Oktober: start
test metode pengembangan,
menginventarisari aplikasi setiap pemakai PC.
o
November: memulai penggantian (100 user). Mencoba,
mendokumentasikan problem dan
pemecahannya. Mulai desain Windows Server 2016.
o
Desember:
o
Mulai pelatihan Windows 10 bagi calon user.
o
Sementara itu Windows 10 mulai diinstalasi pada PC
mereka.
o
Mengecek masalah-masalah yang mungkin ada, dan helpdesk (support) bagi user. Pengetesan tiga server dengan Windows Server 2016.
o
Januari:
o
Penyelesaian instalasi Windows 10.
o
Mulai menginstalasi Windows Server 2016 dan
membangun infrastrukturnya (untuk server-server yang baru) dan inventarisasi problem
serta penyelesaian.
o
Instalasi untuk server lainnya dimulai.
o
Pembangunan infrastruktur diperkirakan memakan waktu
4 bulan. Bulan Januari 2018 keseluruhan proyek selesai.
·
Sumber Daya Proyek:
o
Perkiraan biaya: Rp. 800 juta. (termasuk biaya software baru, Windows 10, Windows
Server 2016, lisensi, konsultan, pelatihan).
o
Laboratorium pengetesan akan dibooking penuh selama 5 bulan.
o
Konsultansi dari CISCO Networking Consultancy.
·
BAB 3
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Di dalam manajemen proyek
terdapat bagian-bagian penyusun konsep kerja (frameworks) yang digunakan untuk memahami konsep manajemen proyek. Sebelum seorang
manajer proyek dapat melangkah lebih jauh dalam konsep kerja manajemen proyek,
syarat utama yang harus dijalankan adalah menetapkan keberadaan proyek sesuai
dengan proses kelahiran atau kejadian proyek tersebut. Tugas terberat dari seorang manajer proyek,
yaitu harus mampu menyelesaikan proyek pada waktunya dan sesuai dengan
keinginan dari pemberi order. Untuk setiap order dalam sebuah proyek, dibutuhkan
penyesuaian ruang lingkup (scope) sehingga apa yang harus dihasilkan pada suatu
batasan waktu tertentu dapat menjadi jelas.
4.2.
Saran
Manajer
proyek harus dapat menentukan keputusan dengan tepat agar mampu menyelesaikan proyek yang kurang sesuai dari
rencana awal, namun tetap dalam kerangka waktu yang telah diberikan dan dalam
batasan dana yang tersedia.
DAFTAR
PUSTAKA
Alianto, H., & Wijaya, S. F. (2014, Mei
09). BINUS UNIVERSITY. Diambil kembali dari BINUS UNIVERSITY:
https://sis.binus.ac.id/2014/05/09/project-scope-management/
Karaini, A. A. (-). Pengantar Manajemen
Proyek. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Subhan, Muhammad. 2003. “Kriteria Keberhasilan Proyek”. Diambil
dari http://subhanhouse.com
No comments:
Post a Comment